Minggu, 21 Agustus 2016

JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENUNJANG/PENGUAT


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BOTANI FARMASI
PERCOBAAN KE II
BAB I

A.Judul
MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN PENUNJANG/PENGUAT

B.Tujuan
·         Melihat Macam-Macam bentuk jaringan penunjang/penguat dan jaringan sekret.

C.Teori Terkait
Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.Selain itu di beberapa bagian tumbuhan terdapat jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan parenkim. Sesuai dengan namanya jaringan penguat berfungsi untuk memperkuat struktur tumbuhan. aringan lainnya yang terdapat pada tumbuhan adalah jaringan meristem.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi :
a.                    Kolenkim
tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel – sel kolenkim dindingnya terdiri atas selulosa.
b.                   Sklerenkim
 Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel – selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.
Jenis-Jenis Sklereid Pada Sklerenkim
Tschirc (1889) mengusulkan pembagian sklereid ke dalam empat tipe:
1.      brakisklereid
Atau sel batu, yang bentuknya lebih kurang isodiametrik; sklereid semacam itu biasanya dijumpai dalam floem, korteks, dan kulit batang serta dalam daging buah pada buah tertentu seperti pir (Pyrus communis) dan Cydonia oblonga.
2.      makrosklereid
sklereid bentuk tongkat; sklereid seperti itu serimg kali memebentuk suatu lapisan kontinyu dal;am testa biji Leguminoseae.
3.osteosklereid
sklereid bentuk kumparan atau tulang, ujungnya membesar, bercuping, dan kadang-kadang bahkan agar bercabang; sklereid sepeti itu terutama dijumpai daam kulit biji dan kadang-kadang juga dalam daun dikotiledon tertentu.
4.asterosklereid,
 yang mempunyai percabangan beragan dan sering kali berbentuk bintang, sklereid seperti itu terutama dijumpai dalam daun.
5.trikosklereid,
 diusulkan oleh Bloch (1946). Sklereied ini sangat memanjang, agak seperti rambut, dan biasanya berupa sklereid dengan satu percabangan yang teratur.
persamaan dan perbedaan kolenkim dan sklerenkim

1. PERSAMAAN:
-Menguatkan tegaknya batang dan daun
-Melindungi biji atau embrio
-Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara
-Melindungi berkas pengangkut
-Sama-sama terjadi penebalan.
2. PERBEDAAN:
·         Kolenkim itu jaringan parenkim khusus untuk menunjang organ muda sedangkan sklerenkim.itu untuk menunjang organ tumbuhan yang telah dewasa.
·         Sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, berlignin dan protoplasmanya mati.
·         Letak Kolenkim Lebih tepi dibanding sklerenkim, dibawah epidermis. Letak sklerenkim Lebih dalam dibandingkan kolenkim, dapat berada di tepi atau agak dalam pada organ.
·         Sifat jaringan kolenkim: primer, hidup.
·         Fifat jaringan sklerenkim: primer, dewasa, mati.
·         Fungsi kolenkim : Penguat organ yang masih mengalami perkembangan (muda).
·         Fungsi sklerenkim : Pelindung organ muda dan tua.

BAB II
1.Bahan dan Alat
v  Bahan
1.      Folium dari Piper bettle L ; Piperaceae.
2.      Caulis dari Cucurbita moschata ; Cucurbitaceae.
Dilihat bersamaan dengan percobaan IV, yaitu : Jaringan Kolenkim dan tipe berkas pengangkut Bikolateral.
3.      Folium dari Camelia sinensis L ; Theaceae atau Caulis dari Gnetum Gnemom ; Gnetceae.
4.      Endocarp dari Cocos nucifera ; Palmae.
5.      Rhizoma dari Cucurma demostica ; Zingiberaceae.
6.      Folium dari Citrrus sp ; Rutaceae.

v  Alat
1.      Mikroskop
2.      Objek dan Deck gelas
3.      Pisau Silet
4.      Penjepit tabung
5.      Larutan Floroglusinol HCL

2.Prosedur Kerja
1.      Buat irisan melintang pada bahan 1, tepatkan pada daerah tulang daun.
2.      Buat irisan melintang pada labu/bahan 2.
3.      Buatlah irisan melintang atau membujur pada bahan 3,4,5 dan 6.
Lakukan hal yang sama untuk membuat Preparat. Bubuhi larutan Floroglusional HCL.








BAB III
1.      HASIL PENGAMATAN
No
Bahan
Gambar Praktikum
Keterangan
1
Folium dari Piper bettle L

Melihat anatomi tulang daun,jaringan kolenkim , sel /saluran minyak atsiri
2
Caulis dari Cucurbita moschata















Melihat bentuk penebalan kolenkim yang berada dibawah epidermis.
3
Folium dari Camelia sinensis L; Gnetum Gnemon













Melihat bentuk Astrosklereid
4
Endocarp dari Cocos nucifera

















Melihat Sel batu
5
Rhizoma dari Cucrcuma domestica
















Melihat sel-sel dan minyak atsiri.
6
Folium dari Citrus sp
















Melihat bentuk Idioblas minyak atsiri.

II.                PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini yaitu tentang Macam-macam jaringan tumbuhan jaringan penunjang/penguat. Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam jaringan paa tumbuhan khususnya jaringan penguat. Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya struktur berbagai bagian Tumbuhan. Jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel dan merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan penguat memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Pada percobaan ini kita menggunakan bahan percobaan Folium dari Piper bettle L,Caulis dari Cucurbita moschata, Folium dari Gnetum Gnemon, Endocarp dari Cocos nucifera,Rhizoma dari Cucurma domestica , Dan Folium dari Citrus sp.pada bahan 1,dibuat irisan melintang yang tepat pada daerah tulang daun, Dan untuk bahan ke 2, bahan diiris dengan melintang, dan untuk bahan 3,4,5, dan 6 bahan tersebut dengan diiris dengan Melintang dan membujur.
Hasil dari percobaan ini pada bahan 1 yaitu dengan menggunakan folium Piper bettle L, kita bisa melihat bentuk susunan anatomi tulang, jaringan kolenkim ,sel/saluran minyak atsiri .Sedangkan pada bahan ke 2 menggunakan Caulis dari Cucurbita moschata dengan menentukan penebalan kolenkim yang berada dibawah jaringan epidermis,Untuk bahan 3 kita dengan menggunakan  Folium Gnetum Gnemon kita dapat melihat dan menentukan jaringan Astrosklereid,Selanjutnya pada bahan ke 4 dengan bahana percobaan Endocarp dari cocos nucifera  kita bisa melihat tipe sel batu yang terdapat di bahan tersebut, Selanjutnya dengan menggunakan bahan percobaan 5 dengan Bahan  Rhizoma dari curcuma domestica untuk melihat minyak atsiri yang ada didalam sel tersebut, dan yang terakhir menggunakan bahan ke 6 yaitu Citrus Sp untuk melihat bentuk-bentuk idioblas dan minyak atsiri.







BAB IV

Kesimpulan.
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang sel batu atau sklereid yaitu:
1.sklerenkim merupakan bagian dari jaringan mekanik yang pada umumnya terdiri atas (a) fiber atau serat-serat sklerenkim dan  (b) sklereid atau sel-sel batu.
2.disebut sel-sel batu yaitu apabila sklereid itu tidak bercabang –cabang, tidak mempunyai bentuk yang ekstrim, bersifat soliter ataupun berkumpul, merupakan  suatu jaringan atau organ.
3. jenis-jenis sel batu, yaitu brachisclereid, macrosclereid, osteosclereid, astrosclereid, dan tricosclereid.
4.sklereid terdapat di dalam semua bagian pada tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
5. fungsi sklereid yaitu sebagai penguat tumbuhan dan terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Saran
Sebaiknya setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati haruslah tipis dan rapi. Bahan tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya berumur ± 3 minggu, agar jaringan yang ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat dengan jelas





Daftar Pustaka.
Hasanah Fenny.2015.Penuntun Praktikum botani farmasi.Medan.Unversitas Tjut Nyak Dhien